Kamis, 31 Januari 2013

Pemanasan Global


Pemanasan Global (Global Warming) dan Efek Rumah Kaca
Pemanasan global (Global Warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatnya suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terekam sebelumnya. Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990.
Ilustrasi Sumber Pemanasan Global di Indonesia
Sumber : http://ronnyyusuf88.blogspot.com/2012/11/global-warming-pemanasan-global.html (2012)

Pemanasan global juga sering dikaitkan dengan perubahan iklim. Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain.  Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

1.        Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca (ERK) alami adalah suatu fenomena yang terjadi karena adanya gas-gas tertentu di lapisan atmosfer. Gas-gas ini menyebabkan sebagian dari sinar inframerah (sinar panas dari matahari) yang dipancarkan oleh bumi terserap oleh gas-gas ini di lapisan troposfer dan tidak dipancarkan ke angkasa, akibatnya terjadi kenaikan suhu troposfer dan permukaan bumi. Gas-gas yang menyerap sinar inframerah ini disebut gas rumah kaca (GRK).
Apabila tidak ada ERK alami, suhu permukaan bumi dingin sekali yaitu sekitar-18 oC, namun dengan adanya efek rumah kaca alami ini maka suhu bumi rata-rata adalah 15 oC, sesuai dengan kehidupan manusia. Kegiatan manusia (antrhopogenik) yang meningkat berbanding lurus dengan emisi ERK, dan akan menyebabkan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh kenaikan intensitas ERK atau dengan kata lain disebut dengan pemanasan global.
Skema Terjadinya Efek Rumah Kaca
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/pemanasan-global-global-warming/ (2011)

Seorang ahli matematika dan fisika dari Prancis, Jean B. Fourier pada tahun 1822 menjelaskan bahwa sebenarnya atmosfer bumi sama dengan kaca dari sebuah rumah kaca. Dijelaskan bahwa sinar matahari dapat masuk kedalamnya namun akan tertahan didalamnya pada saat “gelap”. Svante August Arrhenius, seorang ilmuwan Swedia, pada tahun 1896 menyatakan bahwa dengan meningkatnya emisi gas CO2 sebagai akibat dari Revolusi Industri pada masa itu, akan menyebabkan pemanasan global yaitu naiknya suhu permukaan bumi.

2.        Gas Rumah Kaca dan Sumbernya
Gas rumah kaca alami yang terutama adalah karbondioksida (CO2), metan (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), metil khlorida (CH3Cl) dan uap air. Kegiatan manusia yang meningkat mengakibatkan terjadi pencemaran dengan peningkatan jumlah emisi dan komponen GRK, terutama gas CO2 dan masuknya kelompok gas CFC sebagai GRK.
Sumber GRK yang terbesar adalah proses pembakaran bahan bakar fosil yang berasal dari pembangkitan tenaga, keperluan rumah tangga, dan transportasi. Gas utama yang dihasilkan dari aktivitas ini adalah CO2, kemudian metan (CH4) dari gas alam dan penambangan batubara, serta dinitrogen oksida (N2O) dan ozon sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil, dari proses penggunaan kelompok gas CFC, diikuti dari perkebunan dan penebangan hutan, dan industri.  

3.        Pengaruh Radiasi Matahari Terhadap Bumi
Radiasi matahari yang datang ke bumi tidak seluruhnya terserap oleh permukaan bumi karena dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi terutama yang mengkilap seperti es dan salju. Radiasi yang terserap kemudian dikonversi menjadi panas yang menghangatkan bumi. Selanjutnya, terjadi emisi kembali oleh permukaan bumi ke atmosfer. Karena suhu bumi yang rendah, maka sinar yang dipancarkan oleh bumi adalah sinar bergelombang panjang, yaitu inframerah.
Sebagian dari radiasi inframerah ini lepas ke luar angkasa dan sebagian lagi diserap oleh GRK dan dire-emisikan kembali ke permukaan bumi. Sebagai akibat langsung dari peristiwa ini maka terjadilah pemanasan permukaan bumi dan troposfer. Peristiwa ini terjadi secara berulang-ulang dan terus-menerus.

4.        Pemanasan Global dan Dampaknya
Pemanasan global yang semakin lama semakin meningkat dan bertambah buruk menyebabkan berbagai fenomena di alam yang tidak biasa seperti kemarau berkepanjangan dan bencana-bencana lainnya. Hal ini tidak lepas dari kegiatan manusia yang semakin meningkat dan kurang mempedulikan lingkungan. Dampak-dampak yang dapat terjadi akibat pemanasan global antara lain :
a.Kenaikan permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut ini dapat menyebabkan hilang/tenggelamnya pulau-pulau kecil.
b.Perubahan iklim regional daerah pertanian. Pemanasan global pada suatu daerah dapat menyebabkan peningkatan hari yang mengalami suhu ekstrim panas, dan penurunan pada hari yang mengalami suhu ekstrim dingin, sementara di daerah lain mengalami keadaan sebaliknya.
c. Perubahan pada Ekosistem. Kenaikan suhu bumi secara kontinyu dapat menyebabkan terganggunya kehidupan beberapa spesies sehingga bermigrasi ke daerah lain, juga berpengaruh pada tumbuhan yaitu dapat menyebabkan kematian tumbuhan dan pohon-pohon hutan, terutama yang berada di daerah tropis. Pada akhirnya, kematian pohon-pohon ini akan menyebabkan gas O2 menurun dan penyerapan gas CO2 berkurang.
d. Pengaruh pada kesehatan manusia. Pemanasan global memang tidak berpengaruh langsung terhadap kesehatan manusia, namun peningkatan suhu yang tinggi dapat menyebabkan penduduk mengalami kepanasan dan stress yang nantinya dapat mengganggu kesehatan.
e.Pengaruh pada lapisan ozon stratosfer. Terjadinya pemanasan pada lapisan troposfer di dekat lapisan stratosfer, akan menyebabkan pendinginan pada lapisan stratosfer dan memberikan efek positif pada ozon stratosfer. Namun di sisi lain, hal ini menyebabkan kerusakan ozon di atas antartik dan artik.

5.        Pengendalian Pemanasan Global
Pengendalian pemanasan global diperlukan pada penyebab terjadinya yaitu kenaikan intensitas efek rumah kaca (ERK). Upaya untuk mengatasi kenaikan ERK tersebut baik dalam ruang lingkup regional maupun internasional dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), terutama CO2, CH4, N2O dan kelompok gas CFC dan Ozon stratosfer.
Beberapa cara untuk pengurangan ini antara lain :
1) Efisiensi penggunaan energi.
2) Menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan.
3) Mengurangi emisi kelompok gas CFC.
4) Mengurangi emisi methan.
5) Mengurangi pembakaran limbah biomassa.
b.  Peningkatan reboisasi.
c. Kesepakatan internasional tentang perubahan iklim, khususnya prinsip tentang pengaturan ERK serta melakukan inventarisasi GRK dan penyerapannya secara nasional pada setiap negara.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar